Kuala Kapuas – http://Inovasiborneo.co.id-Menteri Pertanian RI didampingi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran lakukan Peninjauan Area Sawah dan Food Estate di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (28/8/2024).
Nampak hadir Pj.Bupati Kapuas Darliansjah, Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Iwan Setiawan, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, Forkopimda Prov Kalteng dan Kabupaten Kapuas, serta Kepala Perangkat Daerah terkait lingkup Prov Kalteng dan Kabupaten Kapuas
Ketika dibincangi,Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, mulai hari ini, Kementerian Pertanian akan mengembangkan padi di Kalteng seluas 500 ribu ha.
“Kita rancang minimal 500 ribu ha, syukur-syukur bisa 1 juta ha. Anggaran sudah kita siapkan mudah-mudahan 1-2 minggu ke depan sudah mulai bekerja,” ujarnya.

Para petani sedang menanam padi di Area Sawah dan Food Estate Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup, Kabupaten Kapuas
Ia menambahkan, urusan pangan ini sangat krusial dan mendesak. “Kita ingin gerak cepat dan itu atas arahan Presiden dan juga Presiden terpilih, karena darurat pangan tidak bisa ditunda,” imbuhnya.
Ia berharap dalam 2-3 tahun ke depan, lumbung pangan di Indonesia ini bisa menjadi kenyataan. “Tidak ada proyek yang tidak punya kendala, namun kita harus optimis kita bisa berhasil,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang petani Hery Kuncoro berharap percepatan untuk menjadikan Food Estate sebagai lumbung pangan dunia ini bisa segera terealisasi.
“Tidak harus menunggu tahun 2027, tapi dalam enam bulan ke depan kita harapkan Kalteng menjadi lumbung pangan dunia,” ungkapnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran lakukan Peninjauan Area Sawah dan Food Estate di Desa Bentuk Jaya A5 Dadahup
Ia menambahkan, urusan pangan ini sangat krusial dan mendesak. “Kita ingin gerak cepat dan itu atas arahan Presiden dan juga Presiden terpilih, karena darurat pangan tidak bisa ditunda,” imbuhnya.
Ia berharap dalam 2-3 tahun ke depan, lumbung pangan di Indonesia ini bisa menjadi kenyataan. “Tidak ada proyek yang tidak punya kendala, namun kita harus optimis kita bisa berhasil,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang petani Hery Kuncoro berharap percepatan untuk menjadikan Food Estate sebagai lumbung pangan dunia ini bisa segera terealisasi.
“Tidak harus menunggu tahun 2027, tapi dalam enam bulan ke depan kita harapkan Kalteng menjadi lumbung pangan dunia,” ungkapnya.

Foto bersama
Ia menyebut Food Estate di Kalteng bisa berhasil dengan cara mengatur ketinggian air. “Kalau musim kemarau jangan sampai kekeringan, begitu juga saat musim hujan jangan sampai kebanjiran. Tanah gambut di sini adalah tanah yang sangat subur, pengendalian airnya saja yang perlu ditingkatkan,” bebernya.